Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur bersama Sekolah Alam Sobyor didukung Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) setempat ajak anak-anak di Kota Batu, Malang peka iklim dan konservasi.
Ajakan itu dikemas dengan “Pentas Seni Perubahan Iklim dan Konservasi” pada hari Minggu 10 November 2024 di Warung Taker Wareg, Kota Batu.
Pradipta Indra selaku perwakilan Walhi Jawa Timur mengatakan, kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian belajar bersama anak-anak di Kota Batu yang telah berjalan dari bulan Juli hingga Oktober.
“Tema dari kelas belajar ini menyesuaikan dengan kondisi Kota Batu, seperti air, hutan, bagaimana merawat alam dan tentu jalan-jalan mengenal alam, sembari menggambar, mewarnai dan bernyanyi,” katanya, dalam keterangan resminya.
Acara puncak berupa pentas seni berlangsung dari pukul 10.00 hingga 16.45 WIB dan bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah aktif terlibat dalam kelas belajar BLAKRAKAN, sekaligus sebagai media untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Dalam kegiatan ini, katanya, menampilkan berbagai hasil karya para siswa selama kegiatan BLAKRAKAN. Salah satu karya yang dipamerkan adalah wayang kardus, yang dibuat dari kardus dengan berbagai bentuk flora dan fauna, kemudian diwarnai oleh para siswa.

Selain itu, jelas Indra, ada juga kolase alam yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun kering, batu kecil, ranting kecil, dan bunga yang gugur untuk membuat berbagai bentuk. Para siswa juga menggambar dan mewarnai setelah terjun lapangan untuk mengulas kembali materi yang telah dipelajari.
Menurutnya, acara ini juga memberikan ruang bagi para siswa untuk berekspresi melalui berbagai penampilan hiburan. Ada enam penampilan menyanyi, empat penampilan menari, dua penampilan membaca dongeng, dan bernyanyi bersama di akhir kegiatan. Semua penampil merupakan peserta dari kegiatan kelas belajar BLAKRAKAN.
“Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang dari berbagai komunitas di Kota Batu, termasuk mahasiswa, wali siswa, dosen, seniman, dan aktivis. Setidaknya ada 29 perempuan dan 25 laki-laki yang terlibat dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, kegiatan itu dapat mencapai terbangunnya jejaring lintas komunitas, terutama yang berada di Kota Batu, untuk kampanye hutan dan mata air. Selain itu, rasa percaya diri para peserta yang tampil untuk mengekspresikan diri di depan publik juga meningkat, begitu pula dengan kepercayaan wali siswa terhadap kegiatan kelas belajar BLAKRAKAN.
“Acara ini menunjukkan komitmen WALHI Jawa Timur dan Lazismu dalam mendukung pendidikan lingkungan dan konservasi, serta pentingnya kolaborasi lintas komunitas untuk menjaga kelestarian alam,” kata Indra.
Foto: Salah satu anak sedang melihat kolase yang ditampilkan di salah satu sudut sebagai pameran kampanye sadar iklim dan konservasi, Minggu 10 November 2024. (Dok. Walhi Jatim)