Beranda » Titik Terang Dibukanya Segel SDN Tamberu 2 Pamekasan

Titik Terang Dibukanya Segel SDN Tamberu 2 Pamekasan

Wali siswa dan warga sekitar SDN Tamberu 2, Batumarmar, Pamekasan membeberkan kronologi pembukaan segel sekaligus gerbang sekolah tersebut. Mereka menyebut, segel itu dibuka secara paksa, bukan dibuka penyegel dan tidak ada keterlibatan Pemerintah, baik kecamatan maupun kabupaten.

Seperti diberitakan sebelumnya, SDN Tamberu 2 disegel oleh Ahmad Rasyidi, pihak yang mengaku ahli waris lahan tersebut sejak Juni 2024 lalu.

Dibuka Secara Paksa

Salah satu wali siswa SDN Tamberu 2 yang tak mau disebut namanya mengatakan, segel itu dibuka paksa oleh warga bernama Rusliyanto dan dibantu sejumlah warga lain yang juga sebagian wali siswa. Aksi itu dilakukan karena tidak tega melihat anaknya belajar di garasi mobil dan emperan rumah warga,  tempat yang tidak semestinya. Apalagi saat ini sudah masuk musim hujan.

“Jadi, sebenarnya pembukaan segel ini dilakukan pada waktu hampir azan maghrib pada Rabu tanggal 20 November 2024. Yang membuka pertama itu Rusliyanto, terus dibantu oleh warga lain dan wali siswa. Gerbang itu dibuka paksa agar anak-anak bisa masuk ke sekolah lagi,” ungkapnya saat diwawancarai di sekitar SDN Tamberu 2, Sabtu (14/12/2024).

Dia menjelaskan, sebelum membuka gerbang, Rusliyanto terlibat cekcok dengan Rasyidi. Penyebabnya, Rasyidi diduga memasang patok batas lahan SDN Tamberu 2 melebihi batas sebenarnya sampai menyerobot lahan milik Rusliyanto.

“Yang mengaku ahli waris sempat cekcok sama Rusli. Yang kami dengar waktu itu, Rasyidi pasang patok sampai kena lahan Rusli. Tidak terima lahanya ikut dipatok, Rusli menegur Rasyidi dan sampai terjadi cekcok keduanya,” tambahnya.

Wali siswa lainnya yang juga tak mau disebut namanya menceritakan, segel dan gerbang itu dibuka paksa Rusliyanto yang dibantu warga sekitar.

“Sebelum gerbang ini dibuka, Rasyidi ahli waris sempat bertengkar sama Rusli. Kejadiannya sebelum maghrib saat itu. Ceritanya, Rasyidi diduga memasang patok  sampai kena lahan milik Rusli. Karena tak terima lahannya dipasangi patok, Rusli langsung marah ke Rasyidi, tiba-tiba Rusli langsung ke arah gerbang sekolah dan membongkar paksa gerbang sekolah. Karena Rusli sudah membuka gerbang sekolah, warga yang juga sebagian wali murid bantu Rusli,” terangnya.

Rusliyanto membenarkan yang disampaikan dua wali siswa tersebut. Menurutnya, cekcok itu disebabkan karena Rasyidi pasang patok tanpa ada pemberitahuan dan diduga melibihi lahan sebenarnya dan mengenai lahan milik Rusliyanto.

“Cerita itu benar adanya. Baik cekcok antara saya dan Rasyidi juga pembukaan segel dan gerbang itu. Jadi waktu itu, Rasyidi datang langsung patok. Saya menegurnya dan memperingatkan agar tidak sampai kena lahan saya. Saya sempat marah. Gimana tidak marah, Rasyidi pasang patok tanpa ada pemberitahuan dan saya melihat sampai kena lahan saya,” kata Rusli, begitu disapa di kediamannya, Sabtu (14/12/2024).

Rusliyanto (kanan-jaket dongker terbuka) tengah menunjukkan bekas galian tepat di depan pagar rumahnya yang diduga dilakukan Rasyidi saat pasang patok. Lokasi rumahnya tak jauh dari SDN Tamberu 2 (Dok Rusliyanto).

Rusliyanto mengatakan, kala itu, Rasyidi pasang patok tepat di bagian depan gerbang rumahnya. Setelah kejadian itu dan sekolah tersebut dibuka Rasyidi belum pernah lagi mendatangi sekolah tersebut.

“Saat membuka gerbang itu, saya dibantu oleh warga sekitar yang juga wali murid yang ada di sekitar sini,” jelasnya.

Rusli, begitu disapa bilang, tidak ada satupun dari pihak pemerintah yang hadir saat pembukaan segel dan gerbang itu. Rusli menyebut, inisiatif buka gerbang itu karena sudah terlalu lama melihat siswa SDN Tamberu 2 harus belajar di garasi mobil dan emperan warga.

“Saya dan warga sekitar serta wali murid sudah lama menunggu untuk sekolah ini dibuka. Sebab saya pikir, anak-anak sekolah ini semestinya belajar di tempat yang layak,” katanya.

Patok bertuliskan BPN ini hendak dipasang Rasyidi depan pagar Ruslityanto. Kini patok tersebut disimpan Rusliyanto setelah diambilnya usai menegur Rasyidi, 20 November 2024 lalu. (Dok Rusliyanto)

Dia menilai, Pemerintah tidak serius menangani kasus tersebut. Pasalnya, sudah lebih enam bulan tidak kunjung ada kejelasan. Menurutnya, jangan salahkan warga dan wali siswa jika sampai lakukan pembukaan secara paksa.

“Pemerintah kayaknya kurang serius menangani kasus ini. Masak enam bulan tak kunjung ada penyelesaian? Sampai wali murid dan warga sekitar yang harus membongkar paksa. Wajar kalau segel itu dibuka paksa, sebab warga dan wali murid sudah tidak kuat. Tahu sendiri,kan, korban dari sengketa lahan ini adalah mereka yang tidak tahu apa-apa alias rakyat kecil,” jelasnya.

Pembukaan Secara Paksa, Bukti Ketidakseriusan Pemerintah Tangani Persoalan

Rusfandi, mantan Kepala Desa Tamberu menjelaskan, pembukaan segel sekolah SDN Tamberu 2 itu murni dilakukan oleh wali siswa dan warga sekitar, tanpa ada keterlibatan dari pihak pemerintah.

“Semuanya atas pengorbanan wali siswa dan warga sekitar. Pemerintah jangan hanya suka mengklaim itu hasli kerja pemerintah, yang membuka segel sekolah itu murni hasil perjuangan wali murid dan warga,” katanya, Sabtu (14/12/2024).

Menurutnya, Pemerintah tidak serius menangani kasus sengketa lahan SDN Tamberu 2. Terbukti selama 6 bulan siswa harus belajar diluar sekolah.

“Andaikan pemerintah serius menangani kasus ini mestinya tidak sampai berbulan-bulan. Ini bukti kalau pemerintah abai dengan pendidikan di Pamekasan. Dalam hal ini, Pemerintah Pamekasan tak menunjukkan ketegasnya,” katanya.

Rusfandi memastikan tidak akan ada penyegelan lagi. Sebab, jika terjadi lagi, maka semakin membuktikan bahwa pemerintah benar-benar tak peduli pada pendidikan.

Dia bilang, Pemkab Pamekasan terkesan adu domba dan cuci tangan serta tak serius tangani kasus ini. Buktinya, segel itu sampai dibuka secara paksa oleh warga dan wali siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Mohammad Alwi mengatakan, pembukaan segel itu atas dasar atas musyawarah Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Batumarmar dengan Rasyidi.

“Itu atas musyawarah Forkompimca dengan Bpk H. Rasyidi (Rasyidi),” katanya, Minggu (15/12/2024).

Mohammad Alwi (kiri berdasi merah), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan saat dilantik oleh PJ Bupati Pamekasan Masrukin, di Pendopo Ronggosukowati, Jumat (2/8/2024). (Dok Pamekasan Channel)

Sampai berita ini ditulis, Alwi tak merespon ketika ditanya soal langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya dan pernyataan apa yang ingin disampaikan kepada pihak yang mengaku ahli waris, warga, wali siswa, dan pihak sekolah.

Rasyidi Pasang Patok Sesuai Pepel atau Letter C

Ahmad Rasyidi, pihak yang mengklaim sebagai ahli waris lahan SDN Tamberu 2 mengakui segel dan gerbang itu dibuka oleh wali siswa. Setelah dua hari dari pembukaan itu, pemerintah kecamatan datang lakukan mediasi.

“Iya, yang membuka segel sekolah memang dari wali murid. Tapi dua hari dari itu ada mediasi dari kecamatan. Waktu itu, Pak Camat meminta saya supaya tidak menyegel kembali, kasihan anak yang mau belajar, apalagi sekarang musim hujan. Saya selaku ahli waris dan juga pertimbangan dari penasehat hukum menyetujui permintaan itu, karena kasian juga anak-anak takut kehujanan,” terang Rasyidi di kediamannya, Sabtu (14/12/2024).

Rasyidi baru saja keluar dari gedung Polres Pamekasan usai pemeriksaan, Selasa (24/09/2024). (Samhari/Indoklik)

Dia bilang, bukan tidak mungkin sekolah tersebut disegel kembali nanti. Tergantung komitmen Bupati Pamekasan terpilih, apakah sama dengan komitmen PJ Bupati yang sekarang dalam persoalan ini.

“Kalau dari Pj Bupati saat ini, memang meminta kami untuk diukur lahannya. Saat ini, berkas-berkas yang dibutuhkan sudah lengkap semua, mungkin sebentar lagi akan disetorkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) oleh pengacara saya,” tuturnya.

Rasyidi menjelaskan, soal cekcok dengan Rusli karena keasalahpahaman saja. Kala itu, Rusli mengira Rasyidi pasang patok melebihi batasnya dan menyerobot lahan milik Rusli.

“Iya memang sempat terlibat cekcok saya dengan Rusli, tapi itu hanya salah paham Rusli mengira saya memasang patok di lahan miliknya. Sedangkan saya hanya berpedoman pada pepel yang saya pegang,” ujarnya.

R. Muhammad Lutfi, Camat Batumarmar mengatakan, segel itu dibuka oleh warga.

“SDN Tamberu 2 sudah dibuka dua minggu yang lalu. Yang buka warga. Pada saat pembukaan, memang tidak ada pihak pemerintah yang terlibat termasuk mantan kades tidak terlibat,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).

Lutfi bilang, pihaknya lakukan mediasi setelah dua hari dari segel itu dibuka. Mediasi itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik antara warga dan penyegel.

“Mediasi yang dilakukan tidak berkaitan dengan pembukaan segel. Tapi untuk memediasi agar tidak ada konflik antara pihak warga (Rusli) dengan pihak penyegel (Rasyidi), dan hasilnya aman,” jelasnya.

Satu siswa SDN Tamberu 2 hendak masuk ke halaman sekolahnya. Didepannya sejumlah siswa tampak bermain di halaman sekolah tersebut, Sabtu (14/12/2024). (Samhari/Indoklik)

KBM Berjalan Normal

Plt Kepala Sekolah SDN Tamberu 2, Angga Dyan Kristiawan mengaku senang karena anak didiknya sudah bisa belajar dengan nyaman, tidak takut kehujanan lagi.

“Alhamdulilah, sekarang kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Tamberu 2 sudah berjalan dengan lancar, karena itu yang paling utama,” kata Angga, Sabtu (14/12/2024).

“KBM berlangsung di sekolah sejak 21 November 2024,” katanya saat dikonfirmasi ulang, Minggu (15/12/2024)

Foto: Beberapa siswa sedang keluar dari pintu gerbang SDN Tamberu 2, Batumarmar, Pamekasan, Sabtu (14/12/2024). (Samhari/Indoklik.id)

Diralat:

Penyataan yang awalnya ditulis sebagai komentar Plt Kepala SDN Tamberu 2, “Menurutnya, penyegelan yang dilakukan oleh Rasyidi sempat menghambat proses belajar mengajar SDN Tamberu 2. Termasuk di dalamnya ada sekitar 130 harus belajar di garasi mobil dan di teras rumah warga.” sebenanrya disampaikan oleh Rusfandi, mantan Kades Tamberu.

Admin