Melihat Lebih Dekat Tradisi Rokat Massal oleh Warga Salah Satu Desa di Jember

Malam itu, ragam makanan diletakan di atas karpet warna merah. Ada yang sudah siap saji terkemas rapi di dalam baskom, ada juga yang masih utuh. Sejumlah sisir pisang matang diletakkan di bagian tengah dengan posisi tak beraturan. Beberapa ikat rambutan matang terpajang di sampingnya. Satu piring terbuat dari seng berisi cairan kuning dibiarkan di bagian …

Gunung Raung Erupsi Hari Ini, Status Level Waspada

Gunung Raung alami erupsi pada pukul 09:30 WIB, Selasa (24/12/2024). Peristiwa ini sempat diabadikan oleh sejumlah warga dan diposting di ragam medium. Mukijo, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mengatakan, tinggi kolom erupsi mencapai 2000 m diatas pucak atau 5.332 mdpl. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas …

Komunitas Sudut Kalisat Ajak Dunia Melihat Peradaban Jember Melalui Kepakan Sayap Merpati Getakan

“Dara Memeta Kota”, tema singkat dan padat yang mewakili Kalisat Tempo Dulu (KTD) ke-9. Melalui Merpati Getakan, Sudut Kalisat mengajak dunia untuk melihat sejarah Jember dari perspektif yang lain. Dengan metode empiris, sejarah tentang budaya-budaya asli Jember akan ditelusuri perlahan lewat Merpati Getakan. Menarasikan apa yang tak bisa disampaikan lewat kata. Dengan pendekatan ilmu sejarah, …

Andreas Harsono Lapor ke Polres Jember Soal Kematian Adiknya, Diduga Jadi Korban Penyerangan Seksual Sebelum Meninggal

Andreas Harsono, jurnalis senior dan aktivis hak asasi manusia, melaporkan kematian adiknya, Susanna Harsono, ke Kepolisian Resort Jember, Sabtu (9/10/2024). Dia menduga, adiknya yang merupakan seorang perempuan dengan disabilitas psikososial, korban penyerangan seksual. “Saya melaporkan kematian adik saya, Susanna Harsono, ke polisi Jember pada hari Sabtu. Susanna seorang perempuan dengan schizophrenia paranoid. Saya menduga Susan …

Komunitas Tanoker Abadikan Pengasuhan Gotong Royong Anak Pekerja Migran Melalui Buku dan Film

Komunitas Tanoker luncurkan karya berupa buku, video dokumenter dan film tentang pola pengasuhan gotong royong anak-anak pekerja migran di Ledokombo, Jember dan sekitarnya melalui, Selasa (15/10/2024). Komunitas ini didirikan oleh Farha Ciciek dan Suporahardjo serta anak-anak di lingkungan sekitarnya, pada  10 Desember 2009 di Kecamatan Ledokombo, Jember. Kata “Tanoker” berasal dari Bahasa Madura yang dalam …

Santri Ponpes Jalaluddin Ar-Rumi Jember Pantau Kondisi Sungai Jatisari

Sejumlah santri Pondok Pesantren (Ponpes) Jalaluddin Ar-Rumi di Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, memantau kondisi dekat pondoknya, Selasa (9/7/2024). Mereka juga diberikan pelatihan untuk  mengidentifikasi mikroplastik di Sungai Jatisari. Melakukan biotilik untuk memantau kesehatan sungai, sekaligus mengikuti workshop zero waste yang melibatkan pengurus ponpes, masyarakat, dan perangkat desa. Dalam kesempatan tersebut, Ponpes Jalaluddin Ar-Rumi …

Mencari Sarung di Masjid UIN KHAS Jember Buat Salat, Seperti Jarum di Tumpukan Jerami, Angel! 

Penulis: Gafur Abdullah* Sesungguhnya masjid yang “asyik” dan “toleran” itu, ialah masjid yang sedia sarung.  Tapi dua kata itu tidak saya temukan ketika hendak salat asar di  Masjid Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Senin, 24 Juni 2024 lalu. Saya gagal  salat asar di  Masjid Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq …

SuaR Indonesia Ajak Sekolah di Jember Suarakan PKRS dan HKRS Melalui Media Massa

Perkumpulan SuaR Indonesia, ajak sekolah di Jember Suarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS)  dan Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas(HKSR) melalui media massa. Ajakan tersebut didukung dengan beri pelatihan jurnalistik bagi sejumlah siswa di enam sekolah di dua kecamatan; Silo dan Ledokombo Kabupaten Jember pada Selasa (11/6/ 2024) sampai Kamis (13/6/2024) secara estafet. SuaR Indonesia …

Keresahan Saya yang “Madura Tulen” Hidup di Jember, yang Katanya Berpenduduk Mayoritas Berbahasa Madura

Penulis: Gafur Abdullah “Saya kira, orang Jember itu bisa dan asyik ngobrol berbahasa Madura. Tapi, saya kok, ketemu mereka serasa masuk alam lain. Dengar obrolan berbahasa Jawa yang ada kata “Melu”nya, kadang saya mau nyahut dengan tasrifan ala santri dan plintir dikit; mala-melu-milo-malem-molotan-wamaleman-fahuafamilo-mon bâdâ palotan-èkibââ molè ka roma-untuk makan malam è musholla- polana lama ta’ …