Berita,Daerah

Sekolah Dasar di Jawa Timur Ini Ajak Peserta Didiknya Peduli Lingkungan

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Yaa Bunayya di Sidowaras, Lebaniwaras, Kec. Wringin Anom, Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur ajak siswanya peduli lingkungan.

Ajakan itu dikemas dengan pameran dan bazar bernuasa zero waste, Jum’at (25/10). Acara ini digelar di halaman sekolah dengan pentas seni dan pertunjukan yang diikuti 500 anggota siswa dan guru.

Jajuk Soerjatiningsih, kepala SDIT Yaa Bunayya mengatakan, sengaja mengangkat tema ini mengingat sekolahnya sudah berpredikat Adiwiyata.

‘’Hari ini kami bangga bisa menggelar HSN ini dengan tetap memperhatikan lingkungan,” katanya dalam keterangan tertulis, usai acara.

Dia bilang, pihak sekolah wajibkan peserta didiknya membawa wadah dan botol minum ketika membeli makanan jadi agar bebas kemasan plastic.

Tidak hanya itu, penjual yang berjualan di sekitar sekolah juga harus patuh bahwa makanan tidak boleh mengandung 5P (pengawet, pewarna, pemanis, penyedap, dan pengenyal).

Dalam kesempatan ini, katanya, juga terdapat kelompok Siswa Peduli Lingkungan (SPILL) yang memamerkan hasil pengelolaan sampah mereka berupa kompos organik, eco enzyme, kerajinan daur ulang kertas dan berjualan peralatan zero waste.

Dhania, salah satu anggota SPILL mengatakan, dirinya senang kerena bisa mengajak teman-temannya lain peduli lingkungan.

‘’Saya senang bisa mengajak teman-teman peduli lingkungan pada HSN kali ini, saya dan teman-teman lain menjual kompos hasil panen kami disekolah, menjual peralatan zero waste seperti sedotan stainless dan sendok kayu dan berkampanye untuk mengurangi penggunaan bungkus plastic,’’ terangnya.

Ia mengaku, penjualan dalam kegiatan itu cukup laris. Ia dan teman-temannya semangat menjual produk-produknya dan bisa memperoleh 85 ribu rupiah.

“Selain itu di kegiatan ini, saya bisa memperkenalkan cara belanja sabun dengan refill kepada teman-teman,” katanya.

Manager edukasi Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), Alaika Rahmatullah mengatakan, melalui program Sekolah Ekologis itu, pihaknya bisa menularkan gerakan ini ke lingkungan sekolah.

‘’Program Sekolah Ekologis yang kami miliki mampu mendorong sekolah menjadi sekolah zero waste, apapun kegiatan yang dilakukan selalu memperhatikan hak-hak ekologis anak dan kesehatan anak, sehingga tercapai masa depan anak yang lebih baik,’’ terangnya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran foto kondisi sungai Brantas yang tercemar mikroplastik. Tujuannya, kata Alaika, untuk menggugah kesadaran siswa untuk tidak membuang sampah plastik ke sungai dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan zero waste.

Foto: Sejumlah siswa SDIT Yaa Bunayya sedang lakukan transaksi penyerah produk dalam pameran pameran dan bazar bernuasa zero waste, Jum’at (25/10). (Dok. Ecoton)

Anda mungkin juga suka...