Sejumlah Mahasiswa Unikama Dampingi Digitalisasi UMKM Warga Desa Parangargo

Sejumlah Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Pendampingan oleh mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu dikemas dengan “Pelatihan Digitalisasi UMKM” di kantor desa setempat, Sabtu (24/08/2024).

Nurul Khodaifi, salah satu Mahasiswa Unikama menuturkan, sejumlah UMKM yang didampingi tersebut terdiri dari usaha toko klontong, usaha rumahan, sampai Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Materi pelatihan meliputi ide bisnis, proses dalam berbisnis, strategi, marketing, branding, keuangan, cara pendaftaran akun sampai cara berjualan di e-comerce di marketplace. Kami fokuskan ke Shopee,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/08/2024).

Selain teori, katanya, pendampingan dilanjutkan dengan mentoring dari semua rekan-rekannya. Pendampingan dibagi lima kelompok. Menurut Khodaifi,  digitalisasi UMKM penting untuk dilakukan meningkatkan efesiensi, produktivitas, dan daya saing bisnis. Selain itu, digitalisasi dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan interaksi dengan konsumen, dan memaksimalkan kegiatan bisnis.

Angga Nur Pratama, Koordinator Desa (Kordes) KKN  Unikama di desa tersebut menyampaikan terimakasih kepada pemerintahan desa yang sudah memfasilitasi kegiatan tersbut.

“Terimakasih banyak kepada bapak Hari dan jajarannya karena  sudah memfasilitasi kegiatan kami. Juga kepada  Mas Veldy, selaku pembina KKN UNIKAMA yang ada di Desa Parangargo,” katanya.

Dia berharap, kegiatan tersebut berdampak baik terhadap semua UMKM di desa tersebut.

Hari Sulistyo, PJ Kepala Desa Parangargo mengapresiasi kegiatan tersebut.  “Terimakasih kepada teman-teman KKN sudah bisa berkolaborasi dengan kami. Termasuk kegiatan digitalisasi UMKM kali ini. Meski hanya satu bulan, terlihat sangat kompak dan semangat dalam mengabdi kepada masyarakat desa,” katanya.

Menurut Hari, kegiatan tersebut relevan dengan perkembangan zaman yang serba digital.  Dia memperkirakan, 5-10 tahun ke depan dunia bisnis akan menghadapai perdagangan bebas. Oleh karena itu, harapnya, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang didapat guna menghadapi perdagangan bebas

“Dengan paham digitalisasi di dunia bisnis seperti UMKM ini, kita mudah untuk melakukan kegiatan perdagangan melalui ekspor maupun impor. Namun, bagaimana sekarang cara kita agar barang yang kita jual laku? Ya, digitalisasi UMKM atau sistem jualan online ini, bagian dari cara yang harus dikuasai. Dengan memanfaatkan dunia digital, kita bisa jualan kapan dan di mana pun,” jelasnya.

Dia menegaskan, pelatihan ini dapat menjadi modal masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digital.

Foto: Pelatihan Digitalisasi UMKM oleh sekelompok Mahasiswa Unikama di Desa Parangargo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *