Sejumlah siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Huda di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur lakukan penelitian ekosistem sungai terdekat melalui kegiatan Ecokids, Selasa (22/4/2025). Hasilnya, ditemukan mikroplastik dalam tubuh ikan-ikan dan air sungai.
Niki Kayo Lagaos, salah satu siswa mengakut kaget atas temuannya tersebut. “Saya kaget saat lihat isi perut ikan ada plastiknya. Saya jadi lebih semangat untuk mengurangi plastik sekali pakai agar ikan yang saya makan tidak ada mikroplastiknya,” katanya, melalui keterangan tertulis, yang diterima Indoklik di momen Perihatan Hari Bumi 2025 tersebut.
Dia bilang, temuan ini diperkuat adanya sampah plastik cup yang ada di sekitar pelabuhan akibat menjamurnya kedai es teh yang menggunakan kemasan plastik cup. Plastik cup ini hanya dibuang di tepi sungai dan akhirnya menumpuk. Belum lagi pulau ini mendapat kiriman sampah dari laut. Pulau Bawean yang terkenal indahnya pantai kini tercemar oleh sampah plastik.
Niki menjelaskna, dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh 6 siswa Ecokids bersama guru pendamping, ditemukan bahwa Terdapat 7 jenis fiber mikroplastik dalam tubuh ikan yang diteliti, termasuk di lambung ikan.
“Di dalam air sungai, ditemukan 10 partikel mikroplastik, terdiri dari 7 fiber dan 3 fragmen.Temuan ini diperkuat oleh adanya limbah tekstil di area sungai, yang diduga sebagai sumber utama fiber mikroplastik,” katanya.
Rissky Wahyu Saputra Kepala SDIT Al Huda Bawean mengatakan, Peringatan Hari Bumi tahun ini menjadi momentum penting bagi SDIT Al Huda dan masyarakat Bawean untuk memperkuat komitmen dalam menjaga bumi, mulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan setiap hari.
“kegiatan ini merupakan bagian dari program sekolah Ekologis. Melihat urgensi situasi ini, SDIT Al Huda mengambil langkah proaktif dengan menggandeng Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Foundation untuk mengembangkan budaya reuse di area sekolah. EcoKids berencana membuat toko refill sebagai langkah mengurangi sampah plastik karena Bawean sudah Darurat Sampah plastik,” jelasnya.
Tonis Afrianto, Project Manager Zero Waste Ecoton menyampaikan, kolaborasi dengan sekolah seperti SDIT Al Huda adalah bentuk nyata dari pendidikan yang membumi.
“Gerakan zero waste harus dimulai dari anak-anak, karena merekalah yang akan membentuk masa depan konsumsi kita. Refill station di sekolah adalah langkah strategis untuk mengurangi plastik sekali pakai secara sistemik,” ujar Tonis.
Tonis menjelaskan, Pulau Bawean merupakan bagian dari Kabupaten Gresik yang telah memiliki Peraturan Daerah tentang Pembatasan Plastik Sekali Pakai No 3 Tahun 2021. Namun temuan mikroplastik ini menunjukkan bahwa implementasi di lapangan, khususnya di wilayah kepulauan, masih membutuhkan perhatian lebih serius.
Bagaiamana Dampak Mikroplastik Terhadap Lingkungan Pesisir, Biota Laut dan Potensi Risiko Kesehatan?
Analisis Mikroplastik Pada Saluran Pencernaan dan Insang Ikan di Sungai Brantas, Jawa Timur oleh Achmad Ainur Roiq dan Indah Kurnia Sari di menjelaskan, adanya partikel mikroplastik pada semua sampel ikan. Jenis mikroplastik yang didapatkan yaitu fiber, film dan fragmen dengan kelimpahan pada saluran sebesar 25,22
Penelitian lain menyebut, bahwa yang paling banyak terkontaminasi mikroplastik adalah biota laut sebanyak 8 Artikel yang ditemukan, bentuk mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah fiber dan fragment sebanyak 8 artikel yang ditemukan dan polimer mikroplastik yang ditemukan paling banyak polypropylene sebanyak 7 artikel.
“Jenis polimer mikropalstik yang terdeteksi berpotensi menyebabkan permasalahan kesehatan seperti gangguan metabolism, gangguan saluran pencernaan, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, kanker, gangguan resporoduksi dan mudah lupa,” jelas penelitian karya Ayu Aulia dkk tersebut.
Penelitian itu menegaskan, berdasarkan literature review yang dilakukan dapat disumpulakn bahwa mikropalstik sudah banyak mencemari lingkungan pesisir, sediment, air laur, dan biota laut yang berpotensi mengkontaminasi manusia dan berpotensi menyebabkan potensi risiko kesehatan seperti gangguan metabolisme, gangguan saluran pencernaan, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, kanker, gangguan resporoduksi dan mudah lupa.
Foto: Sejumlah pelajar SDIT Al Huda, Pulau Bawean tengah melakukan penelitian. (Dok. Ecoton)
Penulis: Abd Gafur
Editor: Abd Gafur