MTsN 3 Pamekasan ajari peserta didiknya bermental tangguh dan peka sosial melalui kegiatan perkemahan sekaligus bakti sosial kepada masyarakat di Desa Peltong, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan selama tiga hari, Senin hingga Rabu (24-26/6/2024).
Agus Budi Hariyanto, Kepala MTsN 3 Pamekasan dalam sambutannya berpesan agar para anggota pramuka memiliki mental yang tangguh dan mampu memberi contoh yang baik di masyarakat.
“Anggota pramuka harus memiliki kecakapan di intelegensi dan emosinya. Anak Pramuka beliau yakini memiliki nalar yang kritis sehingga mampu berinovasi, kreatif dan mudah beradaptasi. Selama mengikuti kegiatan, adik-adik harus mampu menjaga attitude dan akhlaknya,” katanya.
Dia mengungkapkan, selain kegiatan bakti sosial, para peserta juga digembleng dan ditingkatkan pengetahuan kepramukaannya. Seperti kemapuan survival dan sejumlah materi kepramukaan lainnya.
“Selain meningkatkan wawasan kepramukaan dan bakti sosial kepada masyarakat, dalam kegiatan ini dilakukan pengukuhan 10 anggota Penggalang Ramu yang telah menuntaskan SKU Ramu,” jelas Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) 81-80 MTsN 3 Pamekasan tersebut.
Moh Misbah, Ketua Pelaksana mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 300 peserta. Mereka dibagi 14 Regu Putra dan 14 Regu Putri yang dibantu oleh kurang lebih 15 pembina dan pendamping.
“Peserta cukup antusias, hal itu sudah nampak beberapa hari menjelang pelaksanaan. Kesiapan masing-masing regu dibuktikan dengan lengkapnya syarat, alat dan logistik yang dipersiapkan peserta,” katanya.
Misbah berharap, kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan skenario yang sudah disusun oleh tim pembina dan pendamping sebelumnya.
Kepala Desa Peltong, Syaiful Bahri mengapresiasi kegiatan tersebut. “Selain jadi ajang untuk mengisi liburan atau menggembirakan, juga jadi ajang untuk peka sosial, melalui kegiatan bakti sosialnya,” ujarnya.
Dia menilai, kegiatan tersebut sangat penting karena mengajarkan pada para peserta didik pentingnya hidup bermasyarakat yang sarat dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan.
“Jika di madrasah mereka baru mendapat pengetahuan yang bersifat teoritis, di acara semacam ini, mereka harus mampu menerapkan dan mempraktekkan langsung,” ujar Syaiful.