Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Sekolah Dasar (PGRI) Bangkalan unjuk kreasi kostum hasil karyanya dari barang bekas dalam fashion show di acara PGSD Festival, Senin (22/07/2024) di Graha kampusnya.
Kostum tersebut adalah hasil karya mereka sendiri. Penampilan tersebut dilakukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan Kerajinan dan Keterampilan di semester enam.
Informasi yang dihimpun Indoklik, ada 90 mahasiswa mengikuti fashion show. Kostum yang dipakai dibuat selama satu semester.
Karya mereka berupa gaun yang terbuat dari plastik, jas yang dibuat dari sak beras, topi yang terbuat dari kertas, tas yang terbuat dari botol ragam bentuk kostum lainnya.
Abdussalam, Dosen PGSD pengampu mata kuliah Pendidikan Kerajinan dan Keterampilan mengatakan, tujuan adanya fashion show supaya bisa melatih mental mahasiswa untuk tampil dan menunjukkan hasil kerajinannya.
“Mereka tidak hanya membuat kerajinan, tapi juga menunjukkan hasil kerajinannya ke publik. Ini sangat menarik bagi mahasiswa,” ujarnya saat ditemui Jurnalis Indoklik di ruang kerjanya.
Dia bilang, penampilan tersebut dikemas layaknya kompetisi. Tujuannya, agar bisa menjadi semangat dan motivasi bagi mahasiswa untuk menunjukkan kerajinan terbaiknya.
“Jadi ada juri dan ada piala beserta sertifikatnya. Diambil hanya 10 besar saja,” paparnya.
Alam, sapaan akrabnya menegaskan, fashion show tersebut menjadi titik awal untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa menjadi pendidik yang kreatif.
“Dari fashion ini mereka dilatih mandiri dan dilatih kreatif. Memanfaatkan barang bekas menjadi sebuah kerajinan adalah salah satu cara melatih mereka,” terangnya.
Intan, salah satu juri mengaku mengapresiasi kerajinan yang dibuat Mahasiswa PGSD. Menurutnya, semua kerajinan sangat unik dan memiliki nilai keindahan.
“Yang dinilai ialah kerajinan dan juga penampilannya. Semuanya sangat menarik dan patut untuk diapresiasi,” katanya.
Baadatus Sa’adah, Juara Satu event tersebut menuturkan, butuh dua bulan lebih untuk bikin kerajinan yang dipakai dalam acara tersebut.
Dia bilang, pembuatan gaun dari plastik tidaklah mudah. Kesulitannya terletak saat penjahitan bunga yang membentuk sebuah gaun.
“Saya merasa sangat bersyukur dan senang sekali karena rasa lelah dalam proses pembuatan gaun terbayarkan dengan apresiasi sebagai juara satu,” ucapnya.
Ikhwan Firmansyah, Ketua Program Studi PGSD mengapresiasi kerajinan yang dibuat mahasiswanya. Menurutnya, karya-karya tersebut diharapkan dapat menginspirasi bagi semua kalangan..
“Fashion show merupakan output dari Mata Kuliah Pendidikan Kerajinan dan Keterampilan. Dan output ini akan diarsipkan dan program tersebut akan dilanjutkan hingga tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.
Foto utama; Salah satu mahasiswa PGSD STKIP Bangkalan sedang unjuk kostum. (Ryan Syarif/ Indoklik)