Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Madura (Unira) Kelompok Enam Dampingi warga Desa Tobungan dalam pembuatan KTP Digital atau Identitas Kependudukan Digital (IKD), Rabu (07/08/2024).
Kegiatan itu bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pamekasan dan bertempat di di Kantor Balai Desa, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Mereka turut mengahadirkan Saudi Rahman, Kepala Disdukcapil Pamekasan untuk memberikan pemahaman terkait IKD sebelum melakukan aktivasi.
Arief Sodikin Mas’udi, Koordinator Desa (Kordes) KKN di desa tersebut menuturkan, program sosialisasi tersebut sebagai bentuk nyata pengabdian mereka di desa tempat ia dan rekan-rekannya lakukan KKN.
“Kami, kelompok enam akan terus berupaya untuk memberikan sumber daya manusia yang mereka miliki melalui program nyata, sesuai kebutan masyarakat,” beber Arief kepada Indoklik.
Dia mengungkapkkan, selain pendampingan bikin KTP Digital, ia dan rekan-rekannya juga membantu proses belajar mengajar, les mata pelajaran dan pembuatan pupuk, juga lakukan sosialisasi terkait bahayanya judi online dan pinjaman online.
Menurutnya, judi dan pinjaman online sedang mewabah di banyak kalangan dan bisa berdampak buruk bagi masyarakat.
“Kami disini cuma 30 hari. Jadi, selain melakukan program kerja kami juga berusaha berbaur dengan masyarakat dan belajar bermasyrakat dari mereka. Apa yang kami miliki (gagasan, waktu, dan energi) akan kami berikan ke Desa Tobungan,” terangnya.
Kuswarno, Kepala Desa Tobungan menuturkan, kegiatan tersebut sangat berguna bagi masyarakat dan perangkat Desa Tobungan untuk melakukan proses administrasi agar lebih mudah.
“Acara ini sangat berguna untuk masyarakat. Tentu, ini juga mempermudah atau membantu perangkat desa kami dalam pelayanan urusan administrasi kepada masyarakat,” katanya saat memberikan sambutan.
Saudi menerangkan, pengenalan IKD kepada maysarakat penting untuk dilakukan, karena itu KTP versi digitalnya. Menurutnya, hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menghibau untuk menjalankan proses administrasi secara digital.
“Bedanya hanya secara digital dan cetak. Ini dilakukan supaya masyarakat bisa menikmat pelayanan selama 24 jam. Kami sekarang juga sudah memiliki Rumah ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri) yang hanya ada di Pamekasan dan Madiun. Di rumah ADM masyarakat bisa mencetak berkas kependudukan secara mandiri dan gratis. IKD ini sangat berguna bagi masyakat karena dalam proses administrasi cukup membawa gawai tampa KTP cetak,” jelasnya.
Dia bilang, malam Selasa dan Kamis ia dan sebagian petugas yang lain juga bertugas di Rumah ADM untuk memberikan pelayanan. Disdukcapil juga memiliki program LANTOR (layanan cetak ulang KTP melalui sepeda motor) untuk mempermudah proses pelayanan.
Dalam pantauan Indoklik, sejumlah masyarakat desa tersebut dan diberikan kesempatan berdialog dengan pihak Disdukcapil. Salah satu dari mereka menanyakan terkait bocornnya data-data di PDN (Pusat Data Nasional).
Saudi mengungkapkan, data di Disdukcapil Pamekasan tidak termasuk dalam PDN dan menolak memasukkan data-data mereka. “Data-data yang ada di Disdukcapil semuanya aman karena tidak termasuk dalam data yang diretas,” jelasnya.
Dia menyarankan agar masyarakat menjaga ketat sandi IKD jika sudah aktivasi. Selain itu, katanya, KTP cetak agar tidak diberikan kesembarang orang agar tidak dipersalah gunakan.
“Karena IKD ini bersifat individu saya dan petugas yang lain juga tidak tahu sandi yang akan dibuat nantinya,” jelasnya.
Foto: Sosialisasi pembuatan Identitas Kependudukan Digital oleh Mahasiswa KKN Unira Kelompok Enam di Balai Desa Tobungan, Rabu (07/08/2024). (Samroni/Indoklik)