Pria muda berpeci hitam dan bersarung tampak memberikan beras kepada perempuan lanjut usia (lansia). Di belakangnya tampak tembok dari susunan batu bata putih.
Di tempat lain, perempuan lansia bertudung warna putih berkebaya hijau lumut duduk di sebuah gubuk sambil memegang sekarung beras ukuran sekira kilogram. Di sampingnya, pria muda berkaos warna maron lengkap sarung motif songket dominasi berwarna putih.
Seorang pria lansia berkaos loreng lengan pendek, berpeci dan bersarung motif kotak-kotak berdiri di depan langgar berdinding seng. Di dekatnya terdapat sekarung beras ukuran kecil, sekira tiga kilogram.
Setidaknya, itulah beberapa potret kegiatan bagi-bagi beras oleh sejumlah pemuda Madura yang tergabung dalam Madura Millenial Insitute (MMI). Kegiatan tersebut digelar secara estafet dimulai dari tanggal 4 April sampai dengan 8 April 2024.
Aliful Muhlis, Ketua Umum Madura Millenial Institute menuturkan, kegiatan bag-bagi beras kepada sejumlah lansia itu dilakukan di beberapa titik di Madura. Rinciannya; dilakaukan di salah satu titik di Kec. Kokop, Kab. Bangkalan. Kec. Banyuates dan Kec. Pangarengan, Kab. Sampang, Kec. Kadur, dan Kec. Pakong, Kab. Pamekasan.
“Tujuan kegiatan ini untuk berbagi keberkahan dengan sesama di bulan Ramadan. Kami sebagai pemuda Madura sekaligus sebagai bagian dari masyarakat akan selalu berkomitmen untuk membantu masyarakat Madura, khususnya mereka yang lansia. Semoga selalu istikamah dalam setiap agenda kebaikan,” katanya kepada Indoklik, Selasa (9/4/2024).
Dia bilang, kegiatan tersebut sebagai wujud nyata semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam jiwa anak muda. Para pemuda yang terlibat dalam kegiatan ini merasa senang dan terpanggil untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Beras yang dibagikan sekitar 70 karung kecil ukuran tiga kilogram.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, terutama di bulan suci Ramadan yang penuh berkah,” katanya.
Mukhlis membeberan, Madura Millenial Institute (MMI) merupakan wadah perkumpulan pemuda Madura untuk mempersiapkan dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Gerakannya mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang.
“MMI punya misi untuk membersamai pemuda Madura dalam pengembangan dan optimalisasi potensinya. Program kami berpegangan pada empat pilar ; Ekonomi Syariah, Politik, Pendidikan, serta Sosial,” jelasnya.
Abd Aziz, salah satu pegiat MMI mengaku senang karena diberikan kesempatan terlibat dalam kegiatan sosial tersebut. “Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami merupakan anak desa dan sudah seharusnya kembali ke desa,” katanya, Selasa (9/4/2024).
Sunarmi, salah satu lansia yang menerima bantuan tersebut mengaku terharu dengan kegiatan tersebut. Menurutnya,kegiatan bagi-bagi beras oleh MMI menandakan masih ada pemuda yang peduli kepada lingkungan sekitar.
“Alhamdulillah yâ Allah, ghi’ bâdâ na’kana’ ngodâ sè pratèn dâ rèng toa. Mandhâr è ghântè’enna sè lebbi rajâ bi’ sè kobâsa (Alhamdulillah ya Allah, masih ada anak muda yang peduli terhadap orang tua. Semoga diberikan ganti yang lebih besar oleh yang maha kuasa,” ujarnya.