Beranda » Komunitas Tamasya Buku Salatiga Rayakan Toleransi Melalui Bazar Buku dan Festival Literasi

Komunitas Tamasya Buku Salatiga Rayakan Toleransi Melalui Bazar Buku dan Festival Literasi

Komunitas Tamasya Buku Salatiga, Jawa Tengah menggelar bazar buku dan festival literasi bertema Toleransi dari Hati. Acara yang dibuka pada 29 Oktober dan akan dilaksanakan sampai 7 November 2024 mendatang ini bekerja sama dengan IKAPI Daerah Istimewa Yogyakarta dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Achmad Fathurrohman Rustandi, Koordinator Tamasya Buku menuturkan, kegiatan ini menyajikan beragam kegiatan menarik yang menggabungkan semangat literasi dengan kepedulian terhadap lingkungan.

“Kegiatan ini, juga sebagai ruang inklusif yang mempertemukan seluruh lapisan masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman,” kata Fathur dalam keterangannya, Jumat (1/11/2024).

Acara ini diikuti oleh sejumlah komunitas, pelajar, hingga akademisi yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan.

Selain bazar buku yang menyediakan beragam pilihan bacaan mulai dari Rp5.000, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti kelas menulis, gelar wicara, lokakarya dan gelar karya, donor darah, hingga donasi buku untuk taman baca.

Dia bilang, kesuksesan Tamasya Buku Salatiga tidak akan berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak, termasuk IKAPI DI Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana, para relawan, serta seluruh pengunjung.

Menurutnya, kolaborasi antara komunitas, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya telah membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan dampak yang signifikan.

“Tamasya Buku Salatiga adalah contoh nyata bahwa sinergi dapat menghasilkan hal-hal yang positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap, acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh masyarakat Salatiga.

“Mari bersama kita tingkatkan minat baca dan kepedulian terhadap lingkungan,” katanya.

Profesor Eko Sediyono, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan UKSW bilang, konsep yang diusung oleh Tamasya Buku Salatiga selaras dengan semangat kampus hijau.

Menurutnya, penyelenggara Tamasya Buku Salatiga juga berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengajak seluruh pengunjung dan relawan untuk membawa botol minum dan kantong belanja sendiri,”

“Untuk meningkatkan kritik Campus GreenMetric, kampus hijau, walaupun terlihat hijau, ratingnya perlu ditingkatkan lagi,” kata Eko.

Eko mengatakan, tamasya itu identik dengan suasana santai. Kita bisa melihat-lihat, bertamasya setelah kuliah, dan mengeksplorasi berbagai buku. Dengan begitu, pikiran dan imajinasi kita bisa berkelana ke mana saja.

Foto: Sejumlah pengunjung bazar buku sedang melihat buku-buku yang disediakan oleh panitia. (Dok.Komunitas Tamasya Buku Salatiga)

Admin