Kampung Siba Gresik Bagikan Takjil dengan Konsep Zero Waste

Aktivitas bagi-bagi takjil di Kampung Siba Klasik, Gresik, Jawa Timur. (Foto: Dok. Karang Taruna Kampung Siba)

Minggu (31/3/2024), Pemerintah Lingkungan Kampung Sidokumpul Barat  Kampung Pilah Sampah Organik (Siba Klasik) Gresik, Jawa Timur bagi-bagi takjil dengan konsep zero waste atau bebas plastik sekali pakai di kampungnya.

Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan sejumlah pemuda yang tergabung dalam kolaborasi dengan   karang taruna setempat. Siba Klasik merupakan sebuah kampung percontohan zero waste di Kab.Gresik.

Saifudin Efendi, Ketua RT Kampung Siba Klasik mengatakan, kegiatan ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. “Memang sejak awal ramadan sudah ada keinginan menggelar kegiatan seperti ini, sekaligus promosikan gerakan zerol waste sambil menjalankan ibadah puasa,” tutur Saifudin, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/4/2024).

Takjil berbungkus daun.(Foto: Dok. Karang Taruna Kampung Siba)

Ketua Karangtaruna Siba Klasik, Dimas Fijar Vauzi Pratama mengatakan, kegiatan tersebut semakin menarik karena diikuti oleh generasi Z.

“Sebagian besar dari kami adalah gen Z. Jadi melalui gerakan ini sekaligus mengingatkan kita agar tidak banyak menghasilkan sampah ketika berkegiatan atau minim sampah, jadi ramadan ini terasa spesial lah keren,” ungkapnya.

Sebanyak 300 porsi makanan disiapkan dalam kegiatan bagi-bagi takjil tersebut. Di dalamnya terdapat makanan tradisional yang dikemas dengan daun pisang sepertu umbi rebus, kue lapis, dan kurma. Pembagian takjil dilakukan di Jalan Proklamasi, Kel.Sidokumpul jelang buka puasa.

Takjil dibungkus dengan daun pisang (Foto: Dok. Karang Taruna Kampung Siba)

Kegiatan tersebut mendapat respon baik dari masyarakat karena dinilai unik dan lain dari pada yang lain.

Delima (39), salah satu penerima takjil mengaku senang karena bisa mendapat botol minum guna ulang. “Iya senang. Botolnya bisa saya pakai lagi makanannya saya suka karena bungkus daun jadi wangi,” terangnya.

Pengamat kebijakan dari organisasi Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Gresik, Nur Khosiah mengatakan, kegiatan tersebut  bisa jadi inspirasi untuk dilakukan masyarakat lain.

“Masyarakat yang memiliki kegiatan bagi-bagi takjil harusnya bisa bebas sampah plastik kemasan sekali pakai. Karena kita memiliki PERDA Gresik No.3 Tahun 2021 looh tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dalam seluruh kegiatan kita. Jadi kita bisa kurangi timbulan sampah plastic,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *