Beranda » Compok Literasi Diskusikan Ekosistem Rempah Madura

Compok Literasi Diskusikan Ekosistem Rempah Madura

Compok Literasi  diskusikan ekosistem rempah Madura bersama sejumlah pemuda Madura di salah satu  kafe di Jalan Raya Jalmak, Jumat (14/06/2024). Acara bertajuk “Lagghu’ Mangkat! Bicara Ekosistem Rempah Madura” itu berlangsung dari pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kedai Rimpang dalam rangka mengantar salah satu volunternya berlayar dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci, Zainal Abidin.

Ummi Wahyuni, moderator diskusi tersebut membeberkan, lagghu’ mangkat (besok berangkat) digunakan karena Zainal Abidin yang terpilih sebagai Laskar Rempah program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 akan berangkat.

Selain itu, Compok Literasi juga menghadirkan Fahrus Refendi, Laskar Rempah 2022, dan Jakfar Sodiq, pemilik Kedai Rimpang yang menjual minuman-minuman berempah, termasuk jamu.

Fahrus, sapaan akrabnya menceritakan kisah perjalananya bersama KRI Dewaruci tahun 2022 lalu. Dia mengaku banyak dapat  pengetahuan tentang sejarah dan rute yang pernah dilalui para pemburu rempah di Nusantara, terutama wilayah bagian timur zaman dulu.

“Saya peserta tahun 2021, tetapi berangkat tahun 2022 karena pandemi. Saat itu kami terbagi menjadi enam grup. Rute yang saya lalui Surabaya—Makasar,” ungkap salah satu pegiat Sivitas Kotheka tersebut.

Jalur rempah saat itu, katanya, singgah di Pasar Pabean, pelabuhan sekaligus pusat rempah di Surabaya. Juga Candi Bajang Ratu di Trowulan. Pasar Pabean adalah pintu ketika Belanda, Portugis, dan Inggris datang ke Indonesia sebelum menuju ke arah Malaka dan Maluku.

Sementara itu, Zainal Abidin bersyukur  bisa terpilih pada Laskar Rempah tahun ini.  “Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan baik ini. Saat pengajuan, saya menyertakan portofolio dan esai,” katanya.

Pemuda asal Desa Bandaran tersebut mengunkapkan, esainya menawarkan kegiatan berkelanjutan setelah program Muhibah Jalur Rempah usai ditunaikan dan pernyataan kesiapan untuk mengedukasi masyarakat tentang rempah.

Zainal Abidin, salah satu volunter Compok Literasi yang terpilih jadi Laskar Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024. (LAILATUN NURIYAH/JPRM)

Dia mengaku  sedang belajar tentang jenih-jenis rempah untuk memperkokoh pengetahuannya tentang rempah. “Kedepan, aku juga akan melakukan riset-riset yang berkaitan dengan rempah, seperti bagaimana cara rempah bisa masuk kalangan anak muda melalui konten-konten kekinian,” bebernya.

Menurut Zainal, ia akan mengikuti rute Jalur Rempah 2024 meliputi Dumai di Pekanbaru, Sabang di Aceh, Melaka di Malaysia, dan Tanjung Uban di Kepulauan Riau.

Jakfar Sodiq, Pemilik Kedai Rimpang mengatakan, pelestarian rempah harus terus berjalan. Dia berharap agar Zainal nantinya bisa mengenalkan rempah kepada pemuda Madura.

“Komoditas rempah seperti cengkih, pala, pinang, dan lain-lain, dulu menjadi emas bagi Indonesia. Penjajah melihat Indonesia karena rempah. Hal ini perlu dilestarikan dan anak muda yang harus melakukanya,” katanya.

Dia menyayangkan bila anak muda saat ini menganggap jamu minuman kolot atau hanya untuk obat tradisional.

M. Arinal Haqil Ghifari, Ketua Compok Literasi mengapresiasi terpilihnya Zainal dan berharap punya arsip perjalanan muhibah kebudayaan ini, baik berbentuk tulisan, gambar, atau video yang bermuatan pengetahuan tentang rempah sepulang dari kegiatan tersebut.

“Saya rasa, pemuda Pamekasan dan Madura umumnya bisa mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempah yang akan datang untuk pemberdayaan dan pengembangan rempah lokal,” katanya.

Redaksi