Aeshnina Azzahra Aqilani (Nina) Koordinator River Warrior Indonesia membawa dua koper besar berisi sampah plastik impor yang dipamerkan dalam acara Youth and stakeholder assembly (YSA) on plastic pollution di Dongseo Universitas Busan Korea Selatan, Minggu (24/11/2024).
Acara yang diadakan oleh Children and Youth Major Group to the United Nations Environment Programme yang didukung leh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjaring aspirasi anak muda di seluruh dunia yang akan dibawa dalam panel INC yang akan digelar di Busan 25 Nopember – 1 Desember 2024.
Nina, begitu disapa mengaku, kehadirannya di acara itu hendak menunjukkan kepada delegasi anak muda dari berbagai negara bahwa saat ini masih berlangsung pembuangan sampah dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Belanda dan Negara maju ke Negara Berkembang seperti Indonesia.
“Fakta ini tidak adil karena sampah plastik yang dibuang dan didaur ulang menimbulkan pencemaran sungai, polusi udara dan pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan anak-anak di negara berkembang,” ungkap Nina, melalui keterangan resminya.
Tak hanya itu, ia juga membuat Surat terbuka kepada Pemimpin Delegasi negara-Negara yang akan hadir di INC 5. Tujuannya, untuk kampanye mengurangi konsumsi yang menimbulkan sampah plastic.
“Selama ini, dampak daur ulang sampah impor masih terjadi di Jawa TImur. Masih banyak dijumpai timbunan sampah impor di Sidoarjo, Mojokerto dan Gresik, sedangkan pabrik-pabrik daur ulang masih membuang limbah cair yang menimbulkan dampak perubahan warna dan bau yang menyengat,” jelasnya.
Foto: Aeshnina Azzahra Aqilani sedang memamerkan sampah impor yang ia bawa dari Indonesia di acara Youth and stakeholder assembly (YSA) on plastic pollution di Dongseo Universitas Busan Korea Selatan, Minggu (24/11/2024).